@article{NURDIN_2016, title={METODE COOPERATIVE LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA XI IPS - 1 SMAN I KALIJATI DALAM BERBAHASA INGGRIS}, volume={2}, url={http://ejournal.unsub.ac.id/index.php/FKIP/article/view/163}, abstractNote={<p>Kemampuan menulis atau membuat kalimat dalam bahasa Inggris siswa kelas XI IPS 2, SMA Negeri 1 Kalijati masih sangat rendah, hal ini terlihat dari hasil ulangan harian mata belajar bahasa Inggris masih banyak yang dibawah nilai standart ketuntasan minimal yaitu 60. Oleh karena itu diadakan upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam bentuk permainan, adapun permainan yang digunakan adalah permainan kartu berantai.Menurut hasil pengamatan awal standar ketuntasan awal adalah 60, tetapi setelah dipergunakan metode <em>co</em><em>op</em><em>erative learning</em> maka pada siklus 1 tampak hasilnya ada kemajuan, yaitu  ketuntasan belajarnya naik menjadi 66.50 dan nilai rata-rata kemampuan berbahasa Inggris 2,804. Terlihat siswa begitu menikmati bentuk permainan ini. Jadi strategi Chain Card Game atau permainan kartu berantai dapat meningkatkan gairah belajar siswa belajar Bahasa Inggris. Masih rendahnya prosentase ketuntasan dari ketetapan yang dikehendaki, disebabkan karena siswa masih malu dan belum terbiasa berbicara didepan kelas. Pendekatan guru terhadap siswa masih kurang, kurang memotivasi siswa, kelemahan pada guru karena guru masih awam terhadap model pembelajaran <em>cooperative learning</em> tipe <em>groupinvestigation</em>.Pada siklus kedua keberhasilan penggunaan metode cooverative learning ini semakin lebih baik lagi, yaitu ketuntasan belajar siswa 76.50 dan nilai rata-rata kemampuan berbahasa 3,04. Masih rendahnya prosentase ketuntasan dari ketetapan yang dikehendaki disebabkan karena sebagian siswa masih sulit menggunakan kosa kata bahasa inggris dalam kegiatan berbicara dan bercerita dalam bahasa inggris serta mengungkapkan ide ide yang terdapat dalam gambar. Guru juga masih amat sulit memberikan motivasi siswa, namun terjadi peningkatan yang cukup signifikan.Pada siklus ketiga keberhasilan penggunaan metode <em>cooperative learning</em>  meningkat lebih baik lagi, yaitu ketuntasan belajar menjadi 94 % dan nilai rata-rata kemampuan berbahasa 3,35 %. Keberhasilan siklus ketiga ini karena guru dan siswa telah terbiasa dengan metode pembelajaran <em>cooperative learning</em> tipe <em>groupinvestigation</em>. Pendekatan guru terhadap siswa sudah tepat sehingga siswa telah berani unjuk kemampuan mengungkapkan ide bercerita didepan kelas</p>}, number={02}, journal={Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan}, author={NURDIN, DIDIN SALAM}, year={2016}, month={Sep.} }