PARTISIPASI MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004
Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung
Keywords:
sumberdaya masyarakat, masyarakat perkotaan, partisipasi politik, sistem sosial ekonomi, pemilu presiden, budaya kemiskinanAbstract
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung, bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana kondisi golongan miskin masyarakat perkotaan. Bagaimana partisipasi politik khususnya apakah menggunakan hak pilih atau tidak menggunakan hak pilih pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2004 dan apakah budaya kemiskinan terkait dengan keputusan pemilih dari golongan masyarakat miskin untuk tidak menggunakan hak pilihnya.
Kemiskinan masyarakat perkotaan ada dalam bentuk kemiskinan kultural dan struktural. Kemiskinan kultural diindikasikan dengan rendahnya sumberdaya masyarakat, dan adanya hambatan budaya yang menurut Lewis disebut budaya kemiskinan memuat nilai-nilai yang dianut oleh golongan miskin. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan disebabkan oleh kebijakan pemerintah yaitu program yang dilaksanakan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan yang kurang tepat, atau sistem sosial ekonomi pemerintah tidak berpihak kepada rakyat miskin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, untuk menggambarkan partisipasi masyarakat miskinĀ perkotaan dalam pemilu presidenĀ dan wakil presidenĀ Republik Indonesia tahun 2004
Hasil penelitian menunjukan masyarakat golongan miskin, tampak dari keadaan tempat pemukiman yang jauh dari kriteria pemukiman yang baik, pendidikan mayoritas Sekolah Menengah Pertama, jumlah yang tidak sekolah kurang lebih 35% dari jumlah penduduk. Penghasilan sebagian masyarakat setiap harinya sekitar 20.000 sampai 30.000. Partisipasi politik masyarakat golongan miskin dalam menggunakan hak suaranya pada pemilu presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2004 cukup rendah. Keterkaitan antara budaya kemiskinan dan keputusan pemilih dari golongan miskin, ditemukan dari beberapa alasan mengapa pemilih tidak memberikan suaranya, salah satu pandangan mereka adalah siapapun presiden yang terpilih tidak dapat merubah nasibnya untuk keluar dari kemiskinan. Temuan ini sejalan dengan konsep budaya kemiskinan Oscar Lewis, karena itu dalam pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2004, mereka mengambil keputusan untuk tidak memilih.