Analisa Perbandingan Pengaruh Welding Repair Pada Pengelasan SMAW Dengan Menggunakan Elektroda RB -26 Kobe Steel dan RD-260 Nikko Steel Terhadap Nilai Kekerasan Baja Karbon Rendah
Keywords:
Elektroda RB-26 KOBE STEEL, Elekroda RD-260 NIKKOSTEEL, Pengelasan SMAW, Perlakuan Welding Repair, kekeraasan, BM, HAZ, WM, Hardness, Stuktur Mikro, quenchingAbstract
Teknologi pengelasan merupakan salah satu teknik yang banyak digunakan dalam proses penyambungan material dan konstruksi baja.Teknologi pengelasan mempunyai dampak yang merugikan terhadap suatu material yang telah mengalami beberapa kali proses pengelasan, seperti proses perbaikan ataupun pengelasan ulang.
Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses pengelasan tidak dapat dihindari dan akan berakibat fatal bagi struktur itu sendiri. Hal tersebut diatas dapat terjadi akibat kesalahan non teknis, seperti kesalahan penggunaan electrode dan kesalahan penerapan filler yang tidak sesuai sehingga terjadi defect. Hal lain yang dapat mengakibatkan terjadinya defect pada hasil pengelasan adalah pada saat pergantian welder, dalam hal ini sering disebut human error. Untuk mengatasinya diperlukan perlakuan repair, apabila kesalahan dalam proses pengelasan dilakukan berulang kali maka perlu melakukan multiple repair pada weld joint tersebut. Akibat dari multiple repair yang dilakukan akan berpengaruh besar terhadap daerah HAZ dan weldability dari base metal itu sendiri. Pekerjaan las ini dilakukan dengan metode SMAW(Shielded Metal Arc Welding) pada posisi 1G (datar) dengan elektroda AWS RB-26 KOBE STEEL dan RD-260 NIKKO STEEL. Melalui pengamatan metalografi struktur makro untuk elektroda RB-26 KOBE STEEl, pada pengelasan repair specimen C terlihat jelas pelebaran input panas pada HAZ. Pada pengamatan struktur mikro, tampak bahwa fase sementit terlihat lebih merata pada daerah weld metal untuk specimen D.Kekerasan material yang paling tinggi terdapat pada specimen D yaitu untuk daerah BM harga VHN nya 158,5 ,untuk daerah HAZ harga VHN nya 179,8 dan untuk daerah WM harga VHN nya 210.
Untuk elektroda RD-260 NIKKO STEEL harga kekerasan VHN paling tinggi terdapat pada spesimen 2. Untuk daerah base metal VHN 150,3 untuk daerah HAZ VHN 165,9 dan untuk daerah weld metal VHN nya 182,7.Fasa yang terjadi adalah ferit dan perlit, untuk daerah base metal, pada HAZ fasanya sama tetapi memiliki dimater butir yang lebih kecil, sedangkan pada daerah weld metal terjadi peningkatan Fe3c (sementit). Hasil pengelasan terjadi distorsi pada spesimen 3,dan 4.