IMPLEMENTASI BSPS (BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA) DI KECAMATAN CIKAUM KABUPATEN SUBANG

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada program revitalisasi rumah yang tidak layak huni melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Dari sisi lain, angka kekurangan rumah yang mencapai 13.5jt sebanyak 3.4 juta merupakan rumah tidak layak huni sementra kebutuhanan rumah baru di Indonesia mencapai 800 ribu unit rumah per tahun. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka peneliti menggunakan konsep yang dijelaskan oleh Purwanto (2012: 72). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Arikunto (2005: 234) menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupkan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyar nomor 6/Permen/M/2006 tentang Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Melalui Kridit/Pembiayaan Mikro dengan Dukungan Fasilitas Subsidi. Dalam pelaksanaannya pelaksanaan program tersebut terus mengalami perbaikan, untuk memperbaiki pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya tersebut pada tahun 2013 diterbitkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 6 tahun 2013 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa visinya adalah pemerintah memberikan bantuan stimulant berupa bahan material kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk membantu meningkatkan kualitas rumah dari Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi Rumah Layak Huni (RLH). Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat miskin agar dapat meningkatkan kualitas rumahnya secara berkelompok sehingga lebih layah huni. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya merupakan stimulan untuk mendorong gotong royong warga agar saling membantu satu- sama lainnya dalam peningkatan rumah.