PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II PATIMBAN SUBANG JAWA BARAT
Keywords:
Motivasi pegawai, kinerja pegawaiAbstract
Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya semata-mata disebabkan organisasi telah memiliki anggota dengan kemampuan yang baik dan tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh kebutuhan dari anggota organisasi itu sendiri yang mendorongnya untuk bekerja dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya secara penuh. Dengan terciptnya adanya kebutuhan terseebut, maka muncul kekuatan yang mendorong anggota organisasi untuk mengerahkan segala kemampuanya bagi pemenuhan kebutuhan hidupnya yang disebut dengan motivasi kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah motivasi dapat mempengaruhi kinerja Pegawai Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas Ii Patimban Subang Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan besarnya pengaruh Motivasi Kerja Pegawai adalah 65,79% artinya pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai ini menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan. Nilai terserbut memperlihatkan bahwa faktor Motivasi Kerja yang dilakukan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban Kabupaten Subang Jawa Barat telah dijalankan dengan penuh kesungguhan. Variabel motivasi kerja ini merupakan variabel yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban Kabupaten Subang Jawa Barat.
Secara parsial tahap-tahap motivasi kerja yang terdiri dari tahap melakukan pengukuran kinerja aktual tahap membandingkan kinerja aktual dengan standarnya serta faktor kebutuhan akan berafiliasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban Kabupaten Subang Jawa Barat. Namun hasil penelitian menunjukkan adanya variasi nilai yang tidak sama di antara faktor-faktor tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada satu faktor motivasi kerja yang menunjukkan pengaruh tidak positif terhadap kinerja pegawai yaitu faktor kebutuhan akan berafiliasi faktor ini belum memberikan makna positif bagi peningkatan kinerja pegawai, mengingat terbatasnya upaya pimpinan dalam merealisasikan tahap tersebut kepada para pegawai. Sedangkan dua faktor lainnya yaitu: faktor kebutuhan akan prestasi serta faktor kebutuhan akan kekuasaan telah menunjukkan pengaruh positif, karena kepala KSOP II Patimban telah melaksanakan tugas dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia