ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT
Keywords:
agropolitan, bawang dauan, pendapatan, RC RatioAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan ditinjau dari penyediaan sarana produksi, proses produksi dan pemasaran serta menghitung besarnya biaya produksi, pendapatan dan RC Ratio dari usahatani bawang daun. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan dan analisis RC Ratio usahatani bawang daun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Bawang daun merupakan salah satu komoditas tanaman yang potensial diusahakan di Kawasan Agropolitan Kabupaten Cianjur. Kawasan Agropolitan mempunyai keadaan topograpi dan iklim yang cocok untuk syarat tumbuh tanaman bawang daun. Usahatani yang dilakukan untuk tanaman bawang daun meliputi penyediaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida, alat pertanian dan tenaga kerja), proses produksi (teknik budidaya, pestisida, panen, pascapanen) dan pemasaran. Budidaya bawang daun di Kawasan Agropolitan Kabupaten Cianjur menggunakan bibit yang berasal dari bibit vegetative atau anakan dengan rata-rata hasil produksi 3.352,33 kg per luas lahangarapan 0,1180 Ha. Bawang daun dijual dalam bentuk kotor diserahkan ke Bandar pengepul di Kawasan Agropolitan Kabupaten Cianjur dengan harga Rp. 3.500/kg. Rata-rata pendapatan petani dari hasil usahatani bawang daun sebesar 6.222.996,52 per musim tanam dengan rata-rata luas lahan 0,1180 Ha. Rata-rata biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variable adalah Rp. 5.510.143,03 sedangkan rata-rata penerimaannya adalah sebesar Rp. 11.733.139,54 per musim tanam.RC Ratio usahatani bawang daun di Kawasan Agropolitan adalah 2,13 sehingga dapat diartikan bahwa usahatani bawang daun tersebut menguntungkan.