Penyediaan Informasi Layanan Parawisata dan Cara Penguatan Pokdarwis Melalui Media Online Menuju Smart City di Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.37950/wbaj.v1i2.749Keywords:
Smart City, Media online, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)Abstract
Pariwisata di Indonesia pada dasawarsa ini mulai menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan menjadi sebuah industri yang menjadikan peluang bagi negara dan daerah untuk mendapatkan manfaat dari multiplier effect pariwisata. Banyuwangi salah satu kabupaten di Jawa Timur, yang memiliki beragam potensi wisata dan berusaha menjadikan daerahnya menjadi destinasi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Mustahil tujuan itu. Hasil penelitian ini adalah dengan pemanfaatan IT, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berusaha mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pengembangan SDM. Kemajuan teknologi juga dimanfaatkan untuk menunjang pelayanan publik yang efisien melalui berbagai program inovasi. Di samping promosi dan pemasaran berbasis media online melalui aplikasi banyuwangi tourism Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi terus bersinergi dengan berbagai lembaga baik instansi pemerintahan, agent travel maupun kelompok sadar wisata serta membentuk Banyuwangi Social Media Team yang didalam terdiri dari berbagai lapisan pelaku pariwisata.
Tourism in Indonesia in this decade began to show development and growth into an industry that made opportunities for countries and regions to benefit from the multiplier effect of tourism. Banyuwangi is one of the regencies in East Java, which has a variety of tourism potentials and is trying to make the area a tourist destination for the archipelago and abroad. The results of this research are the use of IT, Banyuwangi district government continues to try to optimize all the potential of its resources, including human resource development. Technological advancements are also utilized to support efficient public services through various innovation programs. besides promotion and marketing based on online media through the Banyuwangi tourism application the Banyuwangi tourism office and culture continue to synergize with various institutions both government agencies, travel agents and tourism awareness groups and form a banyuwangi social media team which consists of various layers of tourism actors.
References
Peraturan Daerah Banyuwangi Nomor 13 tahun 2012 tentang Rencana IndukPembangunan Kepariwisataan Kabupaten Banyuwangi.
Purnomowati, Wiwin dan Ismini. 2014. Konsep SMART CITY dan Pengembangan Pariwisata di Kota Malang. Jurnal JIBEKA, Vol 8 (1):65-71.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2009-2014.
Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi dan Kepemimpinan masa depan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media.
Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: Gava Media
Suryono, Agus. 2010. Dimensi-dimensi Prima Teori Pembangunan. Malang:
UB Press.
Tempo Online. 2014.Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi. http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomi [Online]. Diakses pada 2 Oktober 2016.
Theresia, Aprilia. Dkk. 2014. Pembangunan berbasis masyarakat. Bandung:
Alfabeta.
Yoeti, Oka A. 2003. Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Zaenuri, Muchamad. 2012.Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: E-Gov Publishing.