KOMUNIKASI PARIWISATA EVENT MANAGING KLUB MALAM DI JAKARTA DAN BANGKOK
Keywords:
night club, event managing, tourism communication, Indonesia, Thailand, klub malam, komunikasi pariwisataAbstract
The number of nightclubs around the world is inseparable from the development of the lifestyle of its people. Night clubs are inseparable from tourism or nightlife in each country. Indonesia is currently trying to compete in the tourism sector with Thailand. Night clubs are considered negative, but behind it all, night clubs are places of entertainment such as places to drink, listen to music, socialize, increase network or lobby clients. The purpose of this study was to determine the comparison of tourism communication event managing night clubs in Jakarta and Bangkok. The research method used is using a qualitative approach, sociocultural traditions, constructivist paradigms. Data collection on participant observation, and open interviews, using the concept of tourism communication, event marketing processes and cultural convergence theory for data analysis. The club chosen by researchers in Bangkok is Insanity while nightclubs in Jakarta are Dragonfly and Colosseum. The results of this study indicate that there is a cultural convergence such as the McDonaldization that occurs between night clubs in Jakarta and Bangkok due to the mixing of Western cultures that have been accepted by the global community. The conclusion of the research is the similarity of event managing in managing night clubs both in Jakarta and in Bangkok from their entertainment or entertainment to the ambience created. The difference is the existence of local wisdom that is the communication of tourism in Jakarta nightclubs. which attracts foreign tourists so that cultural exchanges occur.
Keywords: night club, event managing, tourism communication, Indonesia, Thailand
ABSTRAK
Banyaknya klub malam di seluruh dunia tidak terlepas dari perkembangan gaya hidup masyarakatnya. Klub malam tidak terlepas dari pariwisata atau hiburan malam yang ada di masing-masing negara. Indonesia saat ini sedang berusaha bersaing di sektor pariwisata dengan Thailand. Klub malam dianggap negatif, tapi dibalik itu semua, klub malam sebagai tempat hiburan seperti tempat untuk minum, mendengarkan musik, bersosialisasi, menambah network atau melobi klien. Tujuan penelitianini untuk mengetahui perbandingan komunikasi pariwisata event managing klub malam di Jakarta dan Bangkok. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif, tradisi sosiokultural, paradigma konstruktivis. Pengumpulan data observasi partisipan, dan wawancara terbuka, menggunakan konsep komunikasi pariwisata, process event marketing dan teori konvergensi kultural untuk analisis data. Klub yang dipilih peneliti di Bangkok adalah Insanity sedangkan klub malam di Jakarta adalah Dragonfly dan Colosseum. Hasil penelitian ini bahwa adanya konvergensi kultural seperti McDonaldisasi yang terjadi antara klub malam di Jakarta dan Bangkok karena percampuran budaya Barat yang sudah diterima oleh masyarakat global. Kesimpulan penelitian yaitu adanya kesamaan event managing dalam pengelolaan klub malam baik di Jakarta maupun di Bangkok dari entertainmentnya atau hiburannya hingga ambience yang diciptakan. Pembedanya adalah adanya kearifan lokal yang menjadi komunikasi pariwisata di klub malam Jakarta. yang menarik wisatawan mancanegara sehingga terjadinya pertukaran budaya.
Kata Kunci: klub malam, event managing, komunikasi pariwisata, Indonesia, Thailand