Penerapan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Pada Keandalan Turbin Air Jenis Cross Flow
Keywords:
PLTMH, Turbin Cross Flow, keandalan, FMEAAbstract
Turbin cross flow merupakan jenis turbin air yang banyak digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).karena dapat beroperasi pada beda ketinggian yang rendah (low head) dengan debit yang kecil, konstruksinya yang sederhana memungkinkan dapat dibuat oleh bengkel-bengkel yang memiliki peralatan standar dan mesin konvensional sederhana. Dalam PLTMH, keandalan sistem turbin air berperan penting dalam kelangsungan operasi. Berdasarkan hasil observasi, beberapa komponen turbin cross flow mengalami kegagalan komponen yang berulang-ulang maupun penurunan kualitas komponen yang menyebabkan penurunan performa PLTMH. Pada penelitian ini,metodologiFailure Mode and Effect Analysis(FMEA)diterapkan untuk menentukan modus kegagalan pada sistem turbin cross flowsecara kualitatif dan kuantitatif, untuk kemudian dapat disusunrekomendasi perbaikan dalam rangka peningkatan keandalan turbin. Sebagai tahap awal, dalam makalah ini akan dilaporkan proses identifikasi modus kegagalan, efek beserta penyebabnya, hingga diperoleh angka prioritas resiko,atau yang disebut sebagai Risk Priority Number(RPN) dari setiapmodus kegagalan komponen turbin. Dari analisis kualitatif dan kuantitatif, diperoleh hasil bahwa dari ke-28 modus kegagalan, modus kegagalan bearing macet dan poros runner patah memiliki harga RPN tertinggi, yang diakibatkan oleh ketidaksegarisan pada saat pemasangan poros turbin dengan poros puli transmisi ke generator. Berdasarkan hasil FMEA terhadap kondisi aktual turbin di atas, perbaikan dapat dilakukan terutama pada tahap instalasi turbin sehingga lebih memperhatikan kesegarisan antara poros turbin dan puli transmisiserta pemeliharaan rutin dengan melakukan pemeriksaan kondisi getaran turbin secara berkala menggunakan alat vibration meter, sehingga diharapkan keandalan PLTMH dapat meningkat.