MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DALAM KEHADIRAN MENGAJAR DI KELAS MELALUI REWARD AND PUNISHMENT
(Penerapan di SD Negeri Tenjolaya IV Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang)
DOI:
https://doi.org/10.35569/jpg.v6i1.1617Keywords:
Partisipatoris, Reward and punishment, Tindakan sekolahAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuuk mencari alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran mengajar dikelas melalui penerapan Reward and Punishment di SD Negeri Tenjolaya IV Kasomalang Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) sebagai suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan sekolah merupakan penelitian partisipatoris yang menekankan pada tindakan dan refleksi , memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, memperbaiki situasi dan kondisi sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Reward dan Punishment efektif untuk meningkatkan disiplin kehadiran guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar, hal itu dibuktikan bahwa setelah diadakan penerapan tindakan berupa Reward dan Punishment, guru yang terlambat pada kegiatan belajar mengajar di SDN Tenjolaya IV, berdasarkan indicator 75%, atau bila 75% guru tidak terlambat lebih dari 10 menit. Siklus pertama guru yang tidak terlambat lebih dari 10 menit baru 21,74%. Sekolah memberi penegasan lebih kuat diberikan, hasil observasi tingkat keterlambatan guru masuk kelas dalam proses belajar mengajar, pada kegiatan upacara bendera. Tingkat keterlambatan guru dikelas pada proses pembelajaran diperoleh data, sebanyak 18 orang guru terlambat masuk kelas kurang dari 10 menit, 5 orang guru terlambat masuk kelas 10 menit sampai dengan 15 menit, dan tidak ada satu orangpun guru yang terlambat masuk kelas lebih dari 15 menit. Hasil observasi pada siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat ada penurunan tingkat keterlambatan guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar, atau terdapat peningkatan kehadiran guru dikelas, dan dari hasil refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua tersebut, dari hasil observasi dan data yang diperoleh, peneliti mengambil kesimpulan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua dinyatakan berhasil, karena terdapat 78,26% guru yang terlambat kurang dari 10 menit, atau melebihi target yang telah ditentukan sebesar 75%.