MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
Penilitian Tindakan Kelas XII. MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Pelajaran 2019/2020
DOI:
https://doi.org/10.35569/jpg.v6i1.1628Keywords:
Hasil Belajar, Keaktifan, Model CTL (Contextual Teaching and Learning)Abstract
Tujuan penelitian ini adalah perbaikan pembelajaran kimia materi sifat koligatif larutan dengan penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran kimia materi sifat koligatif larutan dengan penerapan model pembelajaran CTl, serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia materi sifat koligatif larutan dengan penerapan model pembelajaran CTL. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus ini menggunakan pendekatan deskriptif dan diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta pada mata pelajaran kimia kelas XII MIA 1, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XII MIA 1 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, dan dokumentasi dengan validasi data triangulasi sumber dan metode. Analisis data dilakukan secara deskriptif, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan proses pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan bahwa pembelajaran siswa menjadi lebih efektif, kreatif termotivasi dan siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran yang dibuktikan keaktifan belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal sebanyak 8 siswa atau 22,22%, siklus I ada 21 siswa atau 58,33%, dan pada siklus II ada 33 siswa atau 91,67%. Hasil belajar siswa pada studi awal hanya 60,00 menjadi 72,22 dan 89,44 pada siklus kedua, tingkat ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa atau 19,44%, siklus I ada 26 siswa atau 72,22%, dan pada siklus II ada 32 siswa atau 88,89%, dan ada 4 siswa (11,11%) yang belum tuntas namun kriteria keberhasilan proses pembelajaran telah tercapai. Penulis merekomendasikan model pembelajaran CTL diterapkan di kelas, guru mengoptimalkan dan sekolah mendukungnya.