UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENYUSUN TEKS BERBENTUK PROCEDURE MELALUI MODELPEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS XI.MIA.1 MAN 1 SUBANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Keywords:
Menyusun teks, Make a MatcAbstract
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) penggunaan Model pembelajaran Make A Macth dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis teks procedure di kelas XI MA Negeri 1 Subang; (2). Untuk mengetahui hasil Penggunaan Model Pembelajaran Make A Macth dalam meningkatkan keterampilan siswa menulis Teks procedure di kelas XI MA Negeri 1 Subang.Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di kelas XI Mia 1. Hasil penelitian adalah: (1) Pelaksanaan pembelajaran yang mengoptimalisasikan modalitan V-A-K untuk materi reading dilakukan dengan: a) optimalisasi visual, b) Perbaikan proses pembelajaran kinestik dilakukan dengan menggunakan ilustrasi gerakan tangan, badan, sentuhan pada kata atau benda untuk membantu memahami dan mengingat makna kata sulit ataupun pola kalimat, memberikan kesempatan siswa untuk belajar mengingat dan memahami makna text maupun pola kalimat dengan deminstrasi, dan menggunakan kalimat-kalimat action yang berasosiasi dengan kata-kata sulit ataupun untuk membedakan pola kalimat. c) Perbaikan pembelajaran auditorial dilakukan dengan memberikan penekanan-penekanan pada S-P-O-K dan memberi kesempatan siswa bersikusi mengemukakan pendapat dan mempertahankan pendapat, memberikan suara-suara audio yang berasosiasi dengan kata maupun pola kalimat dalam text, dan memberikan kesempatan siswa untuk berbicara dalam memahami dan mengingat materi. Terjadinya peningkatan proses pembelajaran yang mengoptimalkan modalitas V-A-K diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa dari pra pelaksanaan penelitin sampai pada siklus II. (2) Optimalisasi modalitas V-A-K dalam pembelajaran reading mampu meningkatkan prestasi belajar reading siswa kelas XI MAN 1 Subang dengan peningkatan nilai rata rata dari pra penelitian tindakan yang hanya hanya 6,8 meningkat menjadi 7,4 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 7,9 pada siklus II, dimana nilai rata-rata pada siklu II sudah lebih tingi dari KKM yang ditetapkan.