MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN KEGIATAN PENDAMPINGAN DI SD NEGERI SAGALAHERANG IV
Keywords:
Kompetensi guru, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pendampingan, kurikulum 2013Abstract
Sekalipun guru SD Negeri Sagalaherang IV telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 namun masih banyak mengalami kesulitan menyusun RPP Kurikulum 2013 sesuai Permendikbud 103 tahun 2014. Hasil monitoring dan evaluasi kepala sekolah menunjukkan bahwa hanya 13,33% dari semua guru 15 orang yang bisa menyusun RPP terbaru tersebut. Salah satu faktor penyebab adalah kurang sosialisasi pelatihan Kurikulum 2013 kepada teman sejawat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh : (1) kesibukan guru, (2) kurang adanya pendampingan dan (3) kurang sosialisasi. Terkait dengan permasalahan di atas, perlu adanya bantuan penanganan yang memadai. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pendampingan, yang bertujuan pada peningkatan kompetensi guru melalui siklus yang sistematis. Analisa data yang dilaksanakan menggunakan analisa diskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan tahapan siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) langkah meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini, 15 guru dari sekolah yang menjadi subyek penelitian, semuanya menunjukkan peningkatan kompetensi sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai kepala sekolah terbukti meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Sagalaherang IV. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari kondisi awal sebanyak 9 guru atau 60% dari 15 guru dinyatakan belum mampu menyusun RPP Kurikulum 2013 dengan predikat Kurang Baik (K) dengan nilai rata-rata 21,07, meningkat menjadi 8 guru (53,33%) mampu menyusun dengan Baik Sekali (BS), dan 7 guru (46,67%) mampu menyusun dengan baik (B), pada siklus kedua dengan nilai rata-rata sebesar 34,60 dengan persentase 86,50 yaitu sudah memenuhi indikator keberhasilan di atas 85% .