SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL GURU-GURU DI SD NEGERI HEGARMANAH JALANCAGAK SUBANG
Keywords:
Supervisi Klinis, Kompetensi sosialAbstract
Salah satu fenomena yang ada di SD Negeri Hegarmanah Jalancagak Subang adalah kurang dipahaminya makna kompetensi sosial oleh guru-guru didalam melakukan interaksi pembelajaran, guru kurang kreatif dalam menerapkan strategi pembelajaran, guru kurang tepat dalam melakukan pendekatan dengan siswa dalam pembelajaran. Kondisi seperti ini menyebabkan interaksi sosial antara guru dengan siswa kurang baik dan akibatnya peserta didik kurang tertarik terhadap proses pembelajaran.. Permasalahan pokok penelitian sebagai berikut : (a) bagaimana aktivitas kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi klinis ?., (b) bagaimana aktivitas guru dalam mengikuti supevisi klinis?, (c) bagaimana peningkatan kompetensi sosial guru setelah diberikan supervisi klinis ?. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang didesain ke dalam model Kemmis dan Taggart dengan tiga siklus kegiatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, lembar observasi, angket dan lembar evaluasi. Subjek penelitian yang dijadikan sumber untuk memperoleh data adalah guru sebanyak 8 orang terdiri dari 3 orang guru PNS, 3 orang guru non PNS, 1 orang guru mata pelajaran PAI, dan 1 orang guru mata pelajaran Penjaskes. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : (a) aktivitas kepala sekolah melaksanaan supervisi klinis, menunjukkan langkah-langkah yang baik sampai dengan sangat baik. (b) aktivitas guru selama mengikuti kegiatan supervisi klinis yang dilakukan oleh kepala sekolah, menunjukkan sikap yang baik sampai dengan sangat baik, (c) Perubahan kompetensi sosial guru guru setelah dilakukan supervisi klinis oleh kepala sekolah, menunjukkan hasil yang meningkat. Darti kesimpulan tersebut, disarankan : (a) kepala sekolah hendaknya terus melakukan inovasi dan variasi pengelolaan sekolah, (b) Guru bisa mengambil pengalaman dari penelitian ini, artinya bahwa aktivitas guru harus terus dinamis, dan melakukan terobosan terobosan untuk meningkatkan kompetensi lainnya, (c) hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dalam meningkatkan startegi pengelolaan sekolah yang lebih kreatif, khususnya dalam upaya meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dan guru gurunya.