PENGARUH BUDAYA LITERASI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN KEWARGANEGARAAN
Keywords:
Gerakan Literasi Sekolah, Kecerdasan KewarganegaraanAbstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan perkembangan kompetensi kecerdasan kewarganegaraan siswa sebagai pengaruh dari adanya budaya membaca. Latar belakang penelitian ini adalah adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Yang mana di dalamnya terdapat materi mengenai pengembangan potensi peserta didik secara utuh, dengan kegiatan wajib membaca 15 menit setiap hari. Keiatan membaca ini dimaksudkan untuk menciptakan budaya membaca bagi masyarakat Indonesia, yang tujuannya adalah membentuk budi pekerti dan refolusi karakter. Pemerintah menamai gerakan ini sebagai Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Melihat dari adanya Permendikbud ini, peneliti tertarik untuk menjelaskan dampak dari implementasi budaya membaca terhadap perkembangan kompetensi kecerdasan kewarganegaraan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 3 Subang, karena SMP ini merupakan sekolah perintis yang dirujuk untuk melaksanakan GLS. Sementara partisipan dalam penelitian ini terdiri dari guru perintis, guru PPkn, wali kelas, dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumen, dan angket. Pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa budaya membaca dapat mengembangkan kompetensi kecerdasan kewarganegaraan siswa. Aspek yang paling berkembang secara signifikan dari kecerdasan kewarganegaraan adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan moral. Artinya dengan adanya budaya membaca selain dapat membentuk karakter dan budi pekerti, dapat pula meningkatkan kecerdasan kewarganegaraan.