KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKADI JEPANG SERTA PERBANDINGANNYA DENGAN DI INDONESIA
Keywords:
kurikulum, Jepang, pembelajaran matematika, perbandingan kurikulumAbstract
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di lembaga pendidikan. Sebagai syarat mutlak, berarti kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Kurikulum memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan: tujuan, materi, metode, organisasi, dan evaluasi, sebagai dasar utama dalam upaya pengembangan sistem pembelajaran di lembaga pendidikan. Pembaharuan kurikulum adalah hal yang mutlak terjadi, sebab pendidikan juga berjalan mengikuti zaman dan perubahan. Seperti halnya di Indonesia, pergantian kurikulum juga terjadi di Jepang, sekalipun tidak dalam frekuensi yang sama.Tujuan pembahruan kurikulum Jepang adalah dengan harapan dapat memacu kreativitas para guru termasuk guru matematika dalam mengimplementasikan pengalaman belajar kepada peserta. Gakusyuushidouyouryou (kurikulum) Jepang, pertama kali dikeluarkan pada tahun 1947, bertepatan dengan lahirnya undang-undang pendidikan di Jepang, selanjutnya berkali-kali mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1951, 1956, 1961, 1971, 1980, 1992, 2002, dan 2011. Panduan tentang muatan pembelajaran di sekolah termuat dalam Gakusyuushidouyouryou.Meskipun majunya pendidikan Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar terwujud namun tetap sampai saat ini, pengembangan profesional guru dilakukan secara terus-menerus sebab Jepang menyadari karena miskin sumber daya alam maka pengembangan sumber daya manusia (termasuk guru) perlu dilakukan secara terus-menerus. Peningkatanmutu pendidikan, Jepang dimulai dengan peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas dan sistem pendidikan di sekolah. Sementara, para guru termasuk guru matematika di Jepang diharuskan memiliki kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran, bukan sekedar melaksanakan pengajaran.Dalam makalah ini, penulis mencoba menganalisis kurikulum dan pembelajaran matematika di Jepang serta perbandingannya dengan di Indonesia, dengan harapan dapat menjadi bahan renungan dalam rangka berperan serta secara aktif dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran matematika di Indonesia.